Konsep
1
|
MATA ANGIN
|
a.
Pengertian Mata Angin
Dalam geografi, garis
khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الاستواء) atau ekuator
(dari bahasa Inggris equator) adalah sebuah garis imajinasi yang
digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros
rotasi planet. Garis
khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis lintang ekuator adalah
0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.070 km.
Di khatulistiwa, matahari berada tepat di
atas kepala pada tengah hari dalam equinox. Dan panjang
siang hari sama sepanjang tahun kira-kira 12 jam.
Antara equinox Maret dan September,
latitud bagian utara Bumi menuju Matahari yang dikenal sebagai Tropik Cancer, bagian bumi
paling utara di mana Matahari dapat berada tepat di atas kepala. Bagian selatan
Bumi terjadi antara equinox bulan September dan Maret dinamakan Tropik Capricorn.
Bagian bumi yang dilewati garis
khatulistiwa ini kebanyakan samudra. Beberapa tempat
yang dilalui khatulistiwa adalah:
Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk
menentukan arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas dan
peta.
Berpandukan pada pusat mata angin, maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan
urutan sebagai berikut (mengikuti arah jarum jam):
- Utara (0°)
- Timur laut (45°):
Terletak di antara utara dan timur
- Timur (90°)
- Tenggara (135°):
Terletak di antara timur dan selatan
- Selatan (180°)
- Barat daya (225°):
Terletak di antara selatan dan barat
- Barat (270°)
- Barat laut (315°):
Terletak di antara barat dan utara
Utara, timur, selatan dan barat
merupakan empat mata angin utama. Utara dan selatan menggambarkan kutub Bumi,
manakala timur dan barat menentukan arah putaran Bumi.
b. Menentukan Arah Mata Angin
Tahukah Anda bahwa kutub-kutub magnet Bumi dan kutub-kutub
rotasinya tidak saling berhimpit? Padahal jarum kompas yang kita gunakan akan
menunjuk ke arah kutub magnet utara dan selatan. Hal ini berarti ketika kita
menggunakan kompas untuk menentukan arah mata angin (kutub rotasi utara dan
selatan), arah yang kita dapatkan tidaklah akurat. Lalu bagaimana caranya agar
kita bisa mengetahui arah utara dan selatan yang sebenarnya?
Ada satu cara yang cukup mudah untuk dilakukan bahkan oleh
pelajar SD. Sebut saja cara ini dengan metode bayangan Matahari. Caranya
begini, tancapkan sebuah tongkat secara tegak lurus dengan permukaan tanah
(bisa juga menggantung tali yang diikatkan beban di ujung lainnya atau sebuah
botol yang diletakkan di atas bidang datar) di area yang terkena cahaya
Matahari. Yang harus kita lakukan kemudian adalah memberi tanda di ujung
bayangan yang terbentuk setiap 10 – 15 menit sekali sampai kita peroleh titik
yang cukup banyak.
Setelah kita memiliki sejumlah titik, hubungkanlah seluruh
titik tersebut. Garis yang terbentuk itu akan menunjukkan arah
timur-barat. Jika kita membuat garis yang tegak lurus dengan garis
tersebut, maka kita dapatkan arah utara-selatan. Kemudian bandingkan empat arah
mata angin itu dengan mata angin yang ditentukan dari kompas. Beri tanda dan
hitung selisih sudut antara arah utara yang ditunjuk garis tersebut dengan yang
ditunjuk oleh jarum kompas. Setelah kita mengetahui selisihnya, selanjutnya
kita bisa menentukan arah utara-selatan benar dengan menggunakan kompas.
Tentunya metode ini hanya berlaku lokal, alias tidak bisa
diterapkan untuk daerah yang sangat jauh dari tempat kita menandai bayangan
Matahari tadi. Penyebabnya adalah karena besarnya koreksi sudut tersebut
berbeda-beda di setiap daerah seperti yang tampak pada gambar di atas.
Pada zaman moderen saat ini memang
tidak sulit dalam menentukan arah mata angin. Banyak sekali alat yang
dipergunakan untuk menentukannya, alat-alat tersebut antara lain seperti
kompas, GPS, dan lain sebagainya. Akan tetapi pada zaman dahulukala, sebelum alat-alat
itu ditemukan manusia merasa kesulitan dalam menentukannya. Manusia pada zaman
dulu hanya menggunakan matahari dan bintang-bintang (pelaut), dalam menentukan
arah mata angin. Berikut tata-cara menentukan arah mata angin degan menggunakan
sinar matahari.
1. Jangka,
2. Tongkat (bisa menggunakan alat lain
seperti paku, lidi, ataupun yang lain asalkan harus lurus),
3. Sepidol,
4. Penggaris,
5. Busur,
6. Kompas.
Langkah pertama adalah carilah tempat agak
luas dan rata, yang terpenting matahari bisa menyinari tempat tersebut mulai
pagi sampai sore. Setelah itu buatlah lingkaran penuh menggunakan jangka pada
lokasi tersebut. Kemudian pada tengah-tengah lingkaran yang dibuat tadi, tancapkan
sebilah lidi, tongkat, paku, ataupun yang lain. Pada pagi hari saat matahari
mulai menyinari tongkat tersebut dan mengeluarkan bayang-bayang hingga
menyentuh lingkaran, berilah tanda titik (.) pada titik bertemunya
bayang-bayang tongkat dengan lingkaran. Begitu juga pada sore hari ketika
matahari sudah berada dibarat, lakukan langkah-langkah seperti pada saat pagi
hari tadi. Yaitu ketika sinar matahari menyinari tongkat dan mengeluarkan
bayang-bayang hingga menyentuh lingkaran, brilah tanda titik (.) pada titik
pertemuan antara bayangan tongkat dengan lingkaran. Hasilnya bisa dilihat pada
gambar dibawah ini:
a. Sinar matahari
b. Tongkat, lidi, paku, dll
c. Bayang-bayang tongkat
d. Lingkaran
M. Matahari
Langkah selanjutnya setelah diberi tanda
titk (.) pada titik pertemuan bayangan tongkat dengan lingkaran. Hubungkan
kedua titik tersebut dengan menarik garis lurus menggunakan penggaris. Sekarang
kita sudah menemukan arah Timur dan Barat. Untuk menemukan arah Utara dan
Selatan adalah mengukur garis yang sudah jadi tadi menggunakan busur, yaitu
dengan menarik garis 90o dari
garis yang sudah ada tadi. Maka jadilah arah Utara dan Selatan. Hasilnya bisa
dilihat dibawah ini:
Memang cara ini agak lama (membutuhkan
waktu yang panjang (seharian)), akan tetapi hasilnya sangat memuaskan (akurat).
Gunakan dua buah kompas kalau ada (satu juga tidak apa-apa), untuk menguji
hasil dari proses pencarian arah mata angin mengunakan matahari tadi. Untuk
mengujinya jika ada dua buahkompas, letakkan kedua kompas pada kedua ujung
garis tadi. Selamat mencoba dan semoga berhasil...........
Terima kasih.
c.
Hubungan Magnet Bumi
dengan Arah Mata Angin
Magnet
merupakan suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit)
berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet memiliki dua kutub yaitu
utara dan selatan. Pada magnet, kutub bagian utara biasanya ditandai dengan
warna merah dan kutub bagian selatan ditandai dengan warna biru. Magnet
berfungsi untuk menunjukkan arah dimana adanya kutub utara dan kutub selatan
pada bumi. Jadi, bumi memiliki sebuah medan magnet (daerah yang masih mempunyai
gaya tarik-menarik).
Magnet
dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet selalu
menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet
tersebut adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam
kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan
selatan. Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas
digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan
jalan.
Magnet
alam adalah magnet yang ada di alam tanpa campur tangan manusia. Kemagnetan
magnet alam terjadi karena pengaruh medan magnet dari planet bumi. Magnet alam
terdapat di dalam tanah berupa bijih besi magnet dalam bentuk besi oksida (Fe3O4).
Dalam bukunya de magnete, William Gilbert menganalogikan bumi kita
sebagai sebuah dipole magnetik raksasa, dengan kutub utara magnetik berbeda
sekitar 11,5° dari kutub utara geografis bumi. Dari sekian banyak penyebab
(sumber) magnet bumi, penyebab utama adalah karena faktor perputaran inti bumi
yang bersifat cair. Inti cair bumi terdiri dari lelehan besi dan nikel
bertemperatur 5000 0C dan mengandung sejumlah muatan listrik yang
berputar mengelilingi sumbunya sedemikian sehingga menghasilkan medan magnet
yang arahnya dari selatan menuju utara bumi. Inilah yang menjadikan bumi
menjadi sebuah magnet raksasa dengan kutub-selatan magnet di utara, dan
kutub-utara magnet di selatan (berbeda dengan penamaan kutub-kutub magnet yang
digunakan manusia yang didasarkan pada arah mata angin yang ditunjuknya).
Keberadaan
medan magnetik bumi memberikan keuntungan bagi kehidupan di planet bumi karena
melindungi bumi dari radiasi elektomagnetik matahari atau dikenal sebagai
sebagai sabuk Van Allen. Magnet alam tidak banyak digunakan untuk kepentingan
manusia karena ketersediaanya tidak seberapa dan kekuatan unsur-unsur
kemagnetannya pada umumnya tidak cukup besar. Magnet alam (dalam bentuk batu)
ditemukan pertama kali di daerah Magnesia, Asia Kecil. Karena daerah penemuan
asal inilah benda aneh tersebut dinamai magnet. Adapun dalam hal penggunaan
praktisnya, menurut sejarah, bangsa Cina yang pertama kali memanfaatkannya
sekitar tahun 2637 SM, yaitu sebagai alat yang menyerupai fungsi kompas
menentukan arah mata angin atau kutub bumi.
(http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Magnet)
d.
Kompas Dan Arah Mata
Angin
Ada yang menjawab bahwa
arah mata angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah mata angin, itu
semua benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier.
- Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah
mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara, Selatan
- Arah Mata Angin Skunder yaitu telah
ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya, Barat Laut, Timur
Laut, Tenggara
- Arah Mata Angin Tersier yang sangat
jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin lainya yakni Timur
Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer
seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya.
Jadi arah diantara Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat
Barat Daya)
Bagian Utara
Utara adalah sebuah arah mata angin dalam kompas. Utara merupakan
arah yang dalam budaya Barat dianggap sebagai arah utama. Ia digunakan untuk
menjelaskan arah-arah lainnya. Karena itulah dalam peta arah utara selalu ditunjukkan dengan
sebuah tanda panah. Utara biasanya berada di sebelah atas peta. Dalam navigasi, utara dinyatakan
sebagai titik awal (0°).
Kata utara berasal dari bahasa Sanskerta uttara (bahasa Hindi-nya : uttar,
उत्तर), yang merupakan
asli India kemudian diadopsi
oleh bahasa Melayu menggantikan kata laut yang
sebelumnya memiliki arti sama dengan utara (bandingkan dengan frasa barat
laut dan timur laut, serta kata lor dalam bahasa Jawa yang secara
etimologis memiliki hubungan dengan kata laut sebagai arah mata angin). Utara
berlawanan arah dengan Selatan.
Jenis-jenis utara
Utara dapat memiliki beberapa makna:
- Utara asli,
arah sepanjang permukaan bumi
menuju suatu kutub
dari rotasi Bumi,
yaitu kutub yang secara jelas berada di sebelah kiri seseorang ketika
berdiri di Katulistiwa
sewaktu menghadap ke arah matahari terbit.
- Utara magnetis,
arah sepanjang permukaan bumi di mana kekuatan medan magnet horisontal
mempunyai nilai positif terkuatnya untuk suatu kegiatan yang mempunyai
akhir.
Apa saja bagian - bagian Kompas ?
- Dial, adalah angka - angka yang
terdapat pada bidang kompas
- Visir, adalah alat bidik yang
merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal
untuk membidik sasaran tembak
- Tutup Dial, Berbentuk garis dengan
sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika
salah satu arah mata angin telah di ketahui
- Gantungan Kompas, gunanya untuk
pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan
ibu jari saat membidik sasaran.
- Kaca Pembesar, untuk melihat secara
detail angka pada dial
Apakah rumus sasaran balik Kompas ?
Rumus sasaran balik
kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk
mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang
merupakan posisi pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat
kita gunakan rumus :
- JIka lebih dari 180 derajat maka di
kurangi dengan 180 derajat
- JIka kurang dari 180 derajat maka
di tambah 180 derajat
JIka pas 180 derajat maka
di tambah atau di kuragi hasilnya akan sama yakni 0/360 derajat.
Bagaimana mengetahui arah mata angin
tanpa menggunakan Kompas ?
- Dengan menggunakan rasi bintang
- Bayangan Tongkat
- Gejala Alam dan Hukum Ilmu
Pengetahunan
Cara Mudah Mencari Arah Mata Angin Tanpa Kompas
Sering backpacker-an? Selain peta, kompas adalah benda yang
wajib kamu bawa ketika singgah di daerah yang tak kamu kenal. Pasalnya,
bagaimana kamu bisa pergi ke tujuan selanjutnya jika kamu tidak mengetahui arah
angin untuk membaca peta. Tapi namanya juga manusia, mungkin terkadang lupa. Berikut
adalah cara mudah mencari mata angin tanpa bantuan kompas.
1. Gunakan Jarum/Silet
Ada cara yang paling umum digunakan seseorang untuk
menentukan arah, yaitu membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya
bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan
ke gabus. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air,
sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas sederhana ini
selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.
2. Cari Pemakaman Islam/Kristen
Jika kebetulan kamu berada di sekitar pemakaman, maka kamu
dengan mudah dapat menemukan arah mata angin. Ya, bagian nisan (kepala) selalu
menghadap ke arah barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits, tapi
ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja.
3. Kunjungi Masjid/Musholla
Jika ada kuburan, kamu bisa mencari tempat masjid/mushollah.
Anda bisa memanfaatkan kiblat (arah sholat umat muslim). Di Indonesia, masjid
selalu menghadap ke arah barat, karena ka’bah yang dijadikan kiblat umat muslim
berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini sebagai patokan dasar menentukan arah
selanjutnya.
4. Melihat jam dan posisi matahari
Yang sulit adalah ketika tersesat di tempat tertutup seperti
hutan, akan sulit jika tanpa kompas. Tapi jangan panik, coba lihat jam saat
itu, kemudian lihat ke arah matahari. Penulisan 12 jam yang membulat selalu
mengikuti arah pergerakan matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di
barat. Misalnya, ketika saat itu masih pagi, maka letak matahari ada di sebelah
timur (terbit). Sementara jika sudah sore, maka matahari akan menunjukkan arah
barat (tenggelam).
5. Bayangan benda
Kamu juga bisa melihat ke arah bayangan benda. Sama seperti
menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang
menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat. Sebaliknya, jika tersesat
pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah timur.
6. Pohon Besar
Kalau waktu kamu tersesat adalah malam hari dan tak ada
matahari, maka kamu perlu mencari sebuah pohon berbatang besar. Dan lihatlah
bagian bawahnya, sisi manakah yang ditempati lumut. Sisi pohon berbatang besar
yang terkena sinar matahari dan tidak berlumut menunjukkan arah barat/timur.
Atau kalau benar-benar gelap, kamu juga bisa meraba sisi pohon dan merasakan
suhunya. Sisi pohon yang terasa paling hangat akan menunjukkan arah barat.
7. Lihat Bintang Orion
Hal yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing
pada malam hari. Saat itu penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya
kompas, ini akan membuat semua orang panik. Tapi coba manfaatkan keindahan alam
lewat taburan bintang-bintang di langit. Carilah rasi bintang orion. Rasi
bintang ini merupakan perpaduan 3 bintang terang. Jika dipadukan, ketiganya
membentuk gambar yang mirip ekor kalajengking. Ekor ini selalu menunjuk ke arah
barat
http://www.langitberita.com/top-lists/80688/cara-mudah-mencari-arah-mata-angin-tanpa-kompas/
No comments:
Post a Comment