Wednesday, 3 July 2013

mata angin

Konsep 1
MATA ANGIN

 



a.      Pengertian Mata Angin
Dalam geografi, garis khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الاستواء) atau ekuator (dari bahasa Inggris equator) adalah sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis lintang ekuator adalah 0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.070 km.
Di khatulistiwa, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari dalam equinox. Dan panjang siang hari sama sepanjang tahun kira-kira 12 jam.
Antara equinox Maret dan September, latitud bagian utara Bumi menuju Matahari yang dikenal sebagai Tropik Cancer, bagian bumi paling utara di mana Matahari dapat berada tepat di atas kepala. Bagian selatan Bumi terjadi antara equinox bulan September dan Maret dinamakan Tropik Capricorn.
Bagian bumi yang dilewati garis khatulistiwa ini kebanyakan samudra. Beberapa tempat yang dilalui khatulistiwa adalah:


"Barat" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Barat, lihat Barat (disambiguasi).
"Tenggara" beralih ke halaman ini. Untuk semenanjung di pulau Sulawesi, lihat Semenanjung Tenggara.
Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas dan peta. Berpandukan pada pusat mata angin, maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut (mengikuti arah jarum jam):
  1. Utara (0°)
  2. Timur laut (45°): Terletak di antara utara dan timur
  3. Timur (90°)
  4. Tenggara (135°): Terletak di antara timur dan selatan
  5. Selatan (180°)
  6. Barat daya (225°): Terletak di antara selatan dan barat
  7. Barat (270°)
  8. Barat laut (315°): Terletak di antara barat dan utara
Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin utama. Utara dan selatan menggambarkan kutub Bumi, manakala timur dan barat menentukan arah putaran Bumi.

b.      Menentukan Arah Mata Angin
Tahukah Anda bahwa kutub-kutub magnet Bumi dan kutub-kutub rotasinya tidak saling berhimpit? Padahal jarum kompas yang kita gunakan akan menunjuk ke arah kutub magnet utara dan selatan. Hal ini berarti ketika kita menggunakan kompas untuk menentukan arah mata angin (kutub rotasi utara dan selatan), arah yang kita dapatkan tidaklah akurat. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui arah utara dan selatan yang sebenarnya?
Ada satu cara yang cukup mudah untuk dilakukan bahkan oleh pelajar SD. Sebut saja cara ini dengan metode bayangan Matahari. Caranya begini, tancapkan sebuah tongkat secara tegak lurus dengan permukaan tanah (bisa juga menggantung tali yang diikatkan beban di ujung lainnya atau sebuah botol yang diletakkan di atas bidang datar) di area yang terkena cahaya Matahari. Yang harus kita lakukan kemudian adalah memberi tanda di ujung bayangan yang terbentuk setiap 10 – 15 menit sekali sampai kita peroleh titik yang cukup banyak.
Setelah kita memiliki sejumlah titik, hubungkanlah seluruh titik tersebut.  Garis yang terbentuk itu akan menunjukkan arah timur-barat. Jika kita membuat garis yang tegak lurus dengan  garis tersebut, maka kita dapatkan arah utara-selatan. Kemudian bandingkan empat arah mata angin itu dengan mata angin yang ditentukan dari kompas. Beri tanda dan hitung selisih sudut antara arah utara yang ditunjuk garis tersebut dengan yang ditunjuk oleh jarum kompas. Setelah kita mengetahui selisihnya, selanjutnya kita bisa menentukan arah utara-selatan benar dengan menggunakan kompas.
Peta koreksi kompas magnetik (Sumber NOAA-NGDC).
Tentunya metode ini hanya berlaku lokal, alias tidak bisa diterapkan untuk daerah yang sangat jauh dari tempat kita menandai bayangan Matahari tadi. Penyebabnya adalah karena besarnya koreksi sudut tersebut berbeda-beda di setiap daerah seperti yang tampak pada gambar di atas.
Pada zaman moderen saat ini memang  tidak sulit dalam menentukan arah mata angin. Banyak sekali alat yang dipergunakan untuk menentukannya, alat-alat tersebut antara lain seperti kompas, GPS, dan lain sebagainya. Akan tetapi pada zaman dahulukala, sebelum alat-alat itu ditemukan manusia merasa kesulitan dalam menentukannya. Manusia pada zaman dulu hanya menggunakan matahari dan bintang-bintang (pelaut), dalam menentukan arah mata angin. Berikut tata-cara menentukan arah mata angin degan menggunakan sinar matahari.
Alat-alat yang dipergunakan, antara lain: 
1.      Jangka,
2.      Tongkat (bisa menggunakan alat lain seperti paku, lidi, ataupun yang lain asalkan harus lurus),
3.      Sepidol,
4.      Penggaris,
5.      Busur,
6.      Kompas.
Langkah pertama adalah carilah tempat agak luas dan rata, yang terpenting matahari bisa menyinari tempat tersebut mulai pagi sampai sore. Setelah itu buatlah lingkaran penuh menggunakan jangka pada lokasi tersebut. Kemudian pada tengah-tengah lingkaran yang dibuat tadi, tancapkan sebilah lidi, tongkat, paku, ataupun yang lain. Pada pagi hari saat matahari mulai menyinari tongkat tersebut dan mengeluarkan bayang-bayang hingga menyentuh lingkaran, berilah tanda titik (.) pada titik bertemunya bayang-bayang tongkat dengan lingkaran.  Begitu juga pada sore hari ketika matahari sudah berada dibarat, lakukan langkah-langkah seperti pada saat pagi hari tadi. Yaitu ketika sinar matahari menyinari tongkat dan mengeluarkan bayang-bayang hingga menyentuh lingkaran, brilah tanda titik (.) pada titik pertemuan antara bayangan tongkat dengan lingkaran. Hasilnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Keterangan gambar:
a.       Sinar matahari
b.      Tongkat, lidi, paku, dll
c.       Bayang-bayang tongkat
d.      Lingkaran
            M.  Matahari
Langkah selanjutnya setelah diberi tanda titk (.) pada titik pertemuan bayangan tongkat dengan lingkaran. Hubungkan kedua titik tersebut dengan menarik garis lurus menggunakan penggaris. Sekarang kita sudah menemukan arah Timur dan Barat. Untuk menemukan arah Utara dan Selatan adalah mengukur garis yang sudah jadi tadi menggunakan busur, yaitu dengan menarik garis 90o dari garis yang sudah ada tadi. Maka jadilah arah Utara dan Selatan. Hasilnya bisa dilihat dibawah ini:

Memang cara ini agak lama (membutuhkan waktu yang panjang (seharian)), akan tetapi hasilnya sangat memuaskan (akurat). Gunakan dua buah kompas kalau ada (satu juga tidak apa-apa), untuk menguji hasil dari proses pencarian arah mata angin mengunakan matahari tadi. Untuk mengujinya jika ada dua buahkompas, letakkan kedua kompas pada kedua ujung garis tadi. Selamat mencoba dan semoga berhasil...........
Terima kasih. 


 Posted in: Ilmu Falak

c.       Hubungan Magnet Bumi dengan Arah Mata Angin
Magnet merupakan suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan. Pada magnet, kutub bagian utara biasanya ditandai dengan warna merah dan kutub bagian selatan ditandai dengan warna biru. Magnet berfungsi untuk menunjukkan arah dimana adanya kutub utara dan kutub selatan pada bumi. Jadi, bumi memiliki sebuah medan magnet (daerah yang masih mempunyai gaya tarik-menarik).
Magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet tersebut adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan jalan.
Magnet alam adalah magnet yang ada di alam tanpa campur tangan manusia. Kemagnetan magnet alam terjadi karena pengaruh medan magnet dari planet bumi. Magnet alam terdapat di dalam tanah berupa bijih besi magnet dalam bentuk besi oksida (Fe3O4). Dalam bukunya de magnete, William Gilbert menganalogikan bumi kita sebagai sebuah dipole magnetik raksasa, dengan kutub utara magnetik berbeda sekitar 11,5° dari kutub utara geografis bumi. Dari sekian banyak penyebab (sumber) magnet bumi, penyebab utama adalah karena faktor perputaran inti bumi yang bersifat cair. Inti cair bumi terdiri dari lelehan besi dan nikel bertemperatur 5000 0C dan mengandung sejumlah muatan listrik yang berputar mengelilingi sumbunya sedemikian sehingga menghasilkan medan magnet yang arahnya dari selatan menuju utara bumi. Inilah yang menjadikan bumi menjadi sebuah magnet raksasa dengan kutub-selatan magnet di utara, dan kutub-utara magnet di selatan (berbeda dengan penamaan kutub-kutub magnet yang digunakan manusia yang didasarkan pada arah mata angin yang ditunjuknya).
Keberadaan medan magnetik bumi memberikan keuntungan bagi kehidupan di planet bumi karena melindungi bumi dari radiasi elektomagnetik matahari atau dikenal sebagai sebagai sabuk Van Allen. Magnet alam tidak banyak digunakan untuk kepentingan manusia karena ketersediaanya tidak seberapa dan kekuatan unsur-unsur kemagnetannya pada umumnya tidak cukup besar. Magnet alam (dalam bentuk batu) ditemukan pertama kali di daerah Magnesia, Asia Kecil. Karena daerah penemuan asal inilah benda aneh tersebut dinamai magnet. Adapun dalam hal penggunaan praktisnya, menurut sejarah, bangsa Cina yang pertama kali memanfaatkannya sekitar tahun 2637 SM, yaitu sebagai alat yang menyerupai fungsi kompas menentukan arah mata angin atau kutub bumi.
(http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Magnet) 

d.      Kompas Dan Arah Mata Angin

Ada berapa arah Mata Angin ?
Ada yang menjawab bahwa arah mata angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah mata angin, itu semua benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier.
  • Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara, Selatan
  • Arah Mata Angin Skunder yaitu telah ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya, Barat Laut, Timur Laut, Tenggara 
  • Arah Mata Angin Tersier yang sangat jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin lainya yakni Timur Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya. Jadi arah diantara Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat Barat Daya)

Bagian Utara

Utara adalah sebuah arah mata angin dalam kompas. Utara merupakan arah yang dalam budaya Barat dianggap sebagai arah utama. Ia digunakan untuk menjelaskan arah-arah lainnya. Karena itulah dalam peta arah utara selalu ditunjukkan dengan sebuah tanda panah. Utara biasanya berada di sebelah atas peta. Dalam navigasi, utara dinyatakan sebagai titik awal (0°).
Kata utara berasal dari bahasa Sanskerta uttara (bahasa Hindi-nya : uttar, उत्तर), yang merupakan asli India kemudian diadopsi oleh bahasa Melayu menggantikan kata laut yang sebelumnya memiliki arti sama dengan utara (bandingkan dengan frasa barat laut dan timur laut, serta kata lor dalam bahasa Jawa yang secara etimologis memiliki hubungan dengan kata laut sebagai arah mata angin). Utara berlawanan arah dengan Selatan.

Jenis-jenis utara

Utara dapat memiliki beberapa makna:

  1. Utara asli, arah sepanjang permukaan bumi menuju suatu kutub dari rotasi Bumi, yaitu kutub yang secara jelas berada di sebelah kiri seseorang ketika berdiri di Katulistiwa sewaktu menghadap ke arah matahari terbit.
  2. Utara magnetis, arah sepanjang permukaan bumi di mana kekuatan medan magnet horisontal mempunyai nilai positif terkuatnya untuk suatu kegiatan yang mempunyai akhir.

Apa saja bagian - bagian Kompas ?

  • Dial, adalah angka - angka yang terdapat pada bidang kompas
  • Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal untuk membidik sasaran tembak
  • Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui
  • Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran.
  • Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial

Apakah rumus sasaran balik Kompas ?

Rumus sasaran balik kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan posisi pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan rumus :
  • JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat
  • JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat
JIka pas 180 derajat maka di tambah atau di kuragi hasilnya akan sama yakni 0/360 derajat.

Bagaimana mengetahui arah mata angin tanpa menggunakan Kompas ?

  • Dengan menggunakan rasi bintang
  • Bayangan Tongkat
  • Gejala Alam dan Hukum Ilmu Pengetahunan
Cara Mudah Mencari Arah Mata Angin Tanpa Kompas
Sering backpacker-an? Selain peta, kompas adalah benda yang wajib kamu bawa ketika singgah di daerah yang tak kamu kenal. Pasalnya, bagaimana kamu bisa pergi ke tujuan selanjutnya jika kamu tidak mengetahui arah angin untuk membaca peta. Tapi namanya juga manusia, mungkin terkadang lupa. Berikut adalah cara mudah mencari mata angin tanpa bantuan kompas.

1. Gunakan Jarum/Silet
Ada cara yang paling umum digunakan seseorang untuk menentukan arah, yaitu membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan ke gabus. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air, sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas sederhana ini selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.

2. Cari Pemakaman Islam/Kristen
Jika kebetulan kamu berada di sekitar pemakaman, maka kamu dengan mudah dapat menemukan arah mata angin. Ya, bagian nisan (kepala) selalu menghadap ke arah barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits, tapi ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja.

3. Kunjungi Masjid/Musholla
Jika ada kuburan, kamu bisa mencari tempat masjid/mushollah. Anda bisa memanfaatkan kiblat (arah sholat umat muslim). Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka’bah yang dijadikan kiblat umat muslim berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya.

4. Melihat jam dan posisi matahari
Yang sulit adalah ketika tersesat di tempat tertutup seperti hutan, akan sulit jika tanpa kompas. Tapi jangan panik, coba lihat jam saat itu, kemudian lihat ke arah matahari. Penulisan 12 jam yang membulat selalu mengikuti arah pergerakan matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di barat. Misalnya, ketika saat itu masih pagi, maka letak matahari ada di sebelah timur (terbit). Sementara jika sudah sore, maka matahari akan menunjukkan arah barat (tenggelam).

5. Bayangan benda
Kamu juga bisa melihat ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah timur.

6. Pohon Besar
Kalau waktu kamu tersesat adalah malam hari dan tak ada matahari, maka kamu perlu mencari sebuah pohon berbatang besar. Dan lihatlah bagian bawahnya, sisi manakah yang ditempati lumut. Sisi pohon berbatang besar yang terkena sinar matahari dan tidak berlumut menunjukkan arah barat/timur. Atau kalau benar-benar gelap, kamu juga bisa meraba sisi pohon dan merasakan suhunya. Sisi pohon yang terasa paling hangat akan menunjukkan arah barat.

7. Lihat Bintang Orion
Hal yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing pada malam hari. Saat itu penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya kompas, ini akan membuat semua orang panik. Tapi coba manfaatkan keindahan alam lewat taburan bintang-bintang di langit. Carilah rasi bintang orion. Rasi bintang ini merupakan perpaduan 3 bintang terang. Jika dipadukan, ketiganya membentuk gambar yang mirip ekor kalajengking. Ekor ini selalu menunjuk ke arah barat

http://www.langitberita.com/top-lists/80688/cara-mudah-mencari-arah-mata-angin-tanpa-kompas/

No comments:

Post a Comment