Jaringan
adalah sekelompok sel yang memiliki asal, stuktur, dan fungsi yang sama. Dan
ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut histologi. (Nasir, Mohammad.
1994: 24).
Jaringan
adalaha sekumpulan sel-sel yang sebagian besar sejenis yang dikhususkan untuk
melaksanakan fungsi umum bersama. Jaringan dikelompokkan kedalam empat jaringan
dasar tubuh dengan stuktur dan fungsi yang berbeda :
1.
Epitel :
Selapis atau lapisan-lapisan sel yang membatasi permukaan tubuh, saluran dan
rongga tubuh. Mereka juga membentuk kelenjar.
2.
Jaringan Penyambung :
mempunyai fungsi penghubung dan penyokong.
3.
Jaringan Otot : dikhususkan
untuk menghasilkan gerakan karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi.
4.
Jaringan Saraf : dikhususkan
untuk konduksi, integrasi, dan meneruskan rangsangan.
(Bajpai, R.N. 1988: 13)
Sel
merupakan penyyusun tubuh makhluk hidup yang berasal dari pembelahan sel
embrional akan terdeferensiasimenjadi bermacam-macam susunan yang selanjutnya
disebut jaringan. Pada umumnya jaringan dinyatakan sebagai sekelompok sel yang
mempunyai asal, stuktur dan fungsi yang sama. Definisi ini terkadang sulit
diterapkan, terutama pada tumbuhan tingkat tinggi karena ada susunan-susunan
bentuk antara atau adanya perubahan bentuk. Jaringa juga ada yang terdiri dari
se-sel yang berbeda bentuknya, namun tetap disebut jaringan, karena
susuna-susunan selnya tetap. Jaringan semcam ini disebut dengan jaringan
kompleks. Untuk membedakan jaringan sederhana yang terdiri dari satu macam sel
saja. ( Prof. Dr. Ir. Wibisono S,Msc. Dkk. 1993:52).
Jaringan Meristem dan
Jaringan Dewasa
Secara
garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Dan masing-masing jaringan memilki fungsinya.
Jaringan
meristem menurut asalnya dapat dibedakan menjadi meristem primer dan meristem
sekunder. Semua jaringan meristem ini tersusun dari sel-sel embrional yang aktif membelah. Jaringan
meristem mudah ditemukan di ujung akar dan ujung batang dari tumbuhan dan hal
inilah yang disebut dengan titik tumbuh apikal atau titik vegetatif.titik
tumbuh inilah yang menyebabkan tumbuhan mampu mengadakan pertumbuhan memanjang.
Sedangkan meristem sekunder adalah jaringan yang sel-selnya telah mengalami
deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan
kegiatan meristematis lagi. Contohnya adalah jaringan kambium dan felogen. Pada
pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk jari-jari empulur.
Jaringan
dewasa dewasa teriri dari :
1. Epidermis
yang berfungsi sebagai jaringa pelindung
2. Parenkim
sebagai jaringan dasar
3. Sklerenkim
dan kolenkim sebagai jaringan penguat
4. Xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut.
Epidermis
adalah jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang paling luar, umumnya terdiri atas
selapis sel dan berfungsi untuk melindungi bagian-bagian dalam organ tumbuhan.
Selain itu jaringan epidermis juga berfungsi mengurangi kehilangan air,
penyerap air dan penyimpan air atau sebagai kelenjar. Bentuk sel epidermisnya
tidak teratur, tanpa ruang antar sel, vakuolanya besar. Epidermis akar disebut
juga sebagai Rizodermis, hanya dijumpai pada akar yang masih muda. Epidermis
pada ujung akar umumnya membentuk tonjolan yang berfungsi untuk penyerapan air
yang disebut rambut akar. Epidermis akar uadar pada Orchidaceaedapat berkembang
menjadi velamen yang jaringannya terdiri atas beberapa lapis sel sehingtga
membentuk epidermis ganda. Epidermis daun biasanya hanya selapis sel saja.
Epidermis daun terdapat stuktur tambahan yang merupakan derivat epidermis,
yaitu: trikomata, stomata dan sel kipas.
Trikomata
dapat tersebar dalam bentuk tunggal atau bergerombol. Berdasarkan fungsinya,
trikomata dapat bersifat glanduler dan non glanduler. Sedangkan stomata
terbentuk oleh 2 sel penutup dan sel epidermis yang berbatasan dengan sel
penutup yang disebut sel tetangga. Stomata berfungsi untuk mengatur penguapan,
mengatur keluar masuknya CO2 dan O2 selama berlangsungnya fotosintesis dan
respirasi.
Parenkim
disebut juga sebagai jaringan dasar karena merupakan jaringan penyusun yang
sebagian besar organ tumbuhan. Jaringan parenkim tersusun oleh sel-sel yang
relatif tidak memilki fungsi khusus karena hanya terdeferensiasi secara
sederhana. Jaringan yang tersusu oleh sel-sel parenkim yaitu empulur, korteks
akar dan batang, mesofil daun, endosperm biji, daging buah dan jaringan yang
terdapat diantara berkas pengangkut. Jaringan parenkim merupakan tempat
berlangsungnya aktivitas penting ,misalnya : fotosintesis, respirasi,
penimbunan makanan cadangan, sekresi dan ekskresi.
Jaringan
kolenkim dan skerenkim merupakan jaringan jaringan mekanik yang berfungsi
sebagai jaringan penguat. Jaringan kolenkim terdapat pada bagian perifer organ
muda atau tumbuhan lunak yang tersusun atas sel-sel dengan penebalan dinding
dari selulose, hemiselulose, dan pektin. Sedangkan jaringan sklerenkim tersusun
atas sel-sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi
yang merupakan penebalan sekunder. Menurut bentuknya, sklerenkim dapat
dibedakan menjadi sklereida dan serabut sklerenkim.
Jaringan
pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem
berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan zat hara dari akar ke bagian lain
dari tumbuhan. Jaringan floem berfungsi sebagai pengangkut hasil asimilasi dari
daun ke tempat-tempat penyimpanan cdangan makanan dan bagian-bagian tumbuhan
yang membutuhkan.
Xilem
dan folem merupakan jaringan yang sangat kompleks yang terdiri atas unsur
trakeal, serabut xilem dan parenkim kayu. Jaringan floem tersusun atas sel-sel
floem, sel pengiring, parenkim, serabut sklerenkim, dan sklereida.
Jaringan hewan
Jaringan
pada tubuh hewan secara garis besar dapat dibedakan atas 4 macam jaringan utama
:
1. Jaringan
epitel
2. Jaringan
pengikat
3. Jaringan
otot
4. Jaringan
saraf.
Jaringan
epitelium adalah jaringan yang melapisi suatu rongga dalam atau suatu permukaan
bebas. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun rapat sehingga tidak
terdapat ruang antar sel. Lapisan sel epitalium bertumpu pada suatu membran
dasar yang disebut membran basalis. Berdasarkan atas banyaknya lapisan sel yang
menysunnya maka sel epitalium dapat dibedakan menjadi : sel selapis dan sel
epitalium berlapis. Sedangkan atas dasar bentuk selnya, sel epitel dapat
berbentuk pih, kubus atau memanjang. Dengan menggabungkan kedua dasar pembagian
itu maka epitel dapat dikelompokkan menjadi :
Epitel
selapis yang terdiri atas :
1. Epitel
pipih yang intinya ditengah dan menonjolkan dinding bebas selnya. Contohnya
epitel pembatas pleura, perikard, dan peritonium , sehingga disebut mesotel
atau epitel trotoar.
2. Epitel
selapia kuboid yang sel-selnya tersusun mirip kubus diatas membran basal.
Contoh kelenjar tiroid dan tubulus proksimal ginjal.
3. Epitel
selapis silindris merupakan jaringan sekresi utama pada tubuh. Ia terdiri atas
selapis sel prisma tinggi diatas membran basal. Contohnya adalah sebagian besar
usus dan ginjal ,seperti lambung, usus, vas deferens, saluran prostat, kelenjar
bulbouretra dan kelenjar vertibukar mayor.
4. Epitel bersilia yang permuakaannya ditutupi
tonjolan-tonjolan membran sel.
Epitel
berlapis terdiri atas :
1. Epitel
berlapis pipih yang terdiri tas sel-sel silindris, tersusun tegak terhadap
membran basal. Jaringan ini juga mampu menahan gesekan terhadap permukaan jika
mengalami morfologi progresif dan terdapat 2 jenis yaitu:
a. Dengan
lapisan tanduk, seperti epidermis dengan sel-sel pipih superfisialnya mengeras
akibat protein-keratin.
b. Tanpa
lapisan tanduk, misalnya kornea, esofagus, saluran anus dan vagina.
2. Epitel
berlapis kuboid dan silindris yang terdiri atas fusiform seperti dalam uretra membranosa.
Epitel berlapis kuboid terdapat pada saluran keluar kelenjar air liur, dan
saluran keluar pankreas.
Epitel
bertingkat terdiri atas selapis sel diatas membran basal tetapi tinggi sel-sel
berbeda. Inti-inti terletak pada ketinggian berbeda dan terlihat beberapa baris
inti. Contoh epitel pembatas rongga hidung, naso-faring, sebagian besar uretra
pria, dan sebagian besar saluran kelamin pria.
Epitel
transisional (Uroepitel) merupakan epitel yang bergantung pada regangan atau
kontraksi dinding organ yang bersangkutansalah satu sifat epitel transisional
adalah impermeabilitasnya terhadap urin.
Jaringan Pengingat
Jaringan
pengingat letaknya relatif lebih longgar, sehingga ruang interselulernya
mengandung matriks yang lebih banyak. Fungsi jaringan ini adalah mengikat satu
jaringan, membungkus organ-organ, mengganti jaringan yang rusak, menetralkan
racun, dan membentuk kerangka penyokong.
Berdasarkan
stuktur fungsinya, jaringan pengikat ini dibedakan menjadi jaringan pengikat
sederhana seperti jaringan aeroler, fibrosa dan adiposa. Jaringan rangka yaitu jaringan tulang rawan
dan jaringan tulang serta jaringan pengikat darah.
Jaringan
otot pada umumnya terdiri dari sel-sel yang memanjang berbentuk serabut, tidak
mengandung matriks seluler, dan tersusun dalam berkas-berkas jaringan pengikat.
Sitoplasmanya mengandung serabut-serabut kontraktil yang disebut miofibril.
Jaringan
otot ini dibedakan menjadi otot polos, otot seran lintang dan otot jantung.jaringan
otot ini banyak dijumpai pada sistem pencernaan makanan, pembuluh darah dan
kelenjar. Jenis otot ini biasanya melekat pada tulang kecuali otot lidah. Stuktur otot jantung mirip otot seran
lintang, tetapi bercabang-cabang. Miofibril otot jantung dan otot seran lintang
tersusun atas berkas-berkasyang dibungkus oleh sarkolema. Antar berkas dipisah
oleh sitoplasma yang disebut sarkoplasma.
Jaringan
saraf tersusun atas elemen saraf, sel-sel penunjang. Setiap neuron terdiri dari
badan sel, uluran-uluran sitoplasma yang pendek, dan uluran-uluran sitoplasma
yang panjang. Didalam sitoplasma siton terdapat inti yang besar dan bulat,
mitokondria, sejumlah Nisll dan serabut penghantar impuls. Neurit dibungkus
oleh mielin dan neurolema. Dan ketika kedua itu digabung maka akan disebut
dengan selubung Schwann. Disepanjang akson jika selubung ini menyempit atau
terputus maka disebut dengan nodus ranvier.
Langkah kerja
Pengamatan
pembuluh dan jaringan batang
Pertama
buatlah sayap tipis melintang batang bungan matahari, jagung, mawar, dan akar
kecambah kacang merah. Taruh sayatan pada gelas benda, kemudian tetesi dengan
anilin sulfat. Tutuplah sediaan dengan penutup lalu amatilah dibawah mikroskop.
Perhatikan sebaran pembuluhnya dengan jaringannya. Gambar dan berilah
keterangan dengan lengkap.
Pengamatan
pembuluh dan jaringan daun
Buatlah
sayatan tipismelintang daun rheo discolor dan ficus elastica. Taruh sayatan
pada gelas benda, tutuplah dengan gelas penutup. Perhatikan sebaran pembuluhnya
dan jaringannya. Gambar dan berilah keterangan secara lengkap.
Pengamatan
jaringan epitel kuboid simplek
Ambil
sediaan awetan ginjal. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah (10x10).
Kemudian amatilah dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan bentuk sel-selnya.
Gambar dan berilah keterangan dengan lengkap.
Pengamatan
jaringan epitel berlapis gepeng atau pipih
Ambil
sediaan awetan esofagus. Amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah
(10x10). Kemudian amatilah dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan bentuk
sel-selnya. Gambar dan berilah keterangan dengan lengkap.
Pengamatan
epitel transisional
Ambil
sediaan awetan vesica urinaria. Amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran
lemah (10x10). Kemudian amati dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan bentuk
sel-selnya. Gambarlah dan berilah keterangan dengan lengkap.
Pengamatan
jaringan ikat sesungguhnya
Ambil
sediaan awetan serabut kolagen. Amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran
lmah (10x10). Kemudian amati dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan sel
fibroblast, serabut kolagen, dan elastin. Gambarlah dan beri keterangan dengan
lengkap.
Pengamatan
jaringan tulang
Ambil
sediaan awetan gosok tulang. Amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah
(10x10). Kemudian amatilah dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan osteocyt,
canaliculi, dan saluran harvers. Gambar dan beri keterangan secara lengkap.
Pengamatan
jaringan tulang rawan
Ambil
sediaan awetan tulang rawan telinga. Amatilah dibawah mikroskop dengan
perbesaran lemah (10x10). Kemudian amati dengan perbesaran kuat (10x40).
Perhatikan chondrocyt dalam lacuna. Gambar dan berilah keterangan dengan
lengkap.
Pengamatan
jaringan darah
Siapkan
zat warna Giemsa. Teteskan darah pada salah satu ujung gelas benda. Tariklah
sediaan itu dengan ujung gelas benda lain secara miring. Biarkan apusan
mengering. Fiksasi apusan dengan metil alkohol selama 5 menit. Berilah zat
warna dan biarkan selama 30 menit. Bilas dengan air mengalir yang lambat.
Amatilah dan gambar sel darahnya serta berilah keterangan dengan lengkap.
Pengamatan
jaringan otot polos
Ambil
sediaan awetan duodenom. Amatilah dengan perbesaran lemah (10x10) pada
mikroskop. Kemudian amati dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan chondrocyt
dalam lacuna. Gambar dan berilah keterangan dengan lengkap.
Pengamatan
otot seran lintang
Ambil
sediaan lidah. Amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah (10x10).
Kemudian amati dengan perbesaran kuat (10x40). Perhatikan bentuk sel-selnya.
Gambar dan beri keterangan dengan lengkap.
No comments:
Post a Comment