Pertanyaan bahwa medan
magnetik dapat menimbulkan arus dijawab oleh Faraday dan Henry melalui
percobaan pada tahun 1830-an setelah percobaan pada tahun 1820 dianggap gagal.
Jika terdapat sebuah skema, maka menunjukkan sebuah magnet batang yang dililit
oleh sebuah kawat penghantar diharapkan menimbulkan arus yang nantinya dapat
diukur oleh sebuah alat ukur listrik. Akan tetapi, Faraday dan Henry mengamati
hal lain bahwa ketika magnet batang mulai dimasukkan kedalam lilitan kawat
terjadi arus yang terukur. Namun, arus tersebut beberapa saat kemudiannya
menghilang saat magnet batang dikeluarkan dari lilitan. Hal ini menimbulkan
pertanyaan bagi Faraday dan Henry yang mengambil keputusan bahwa perubahan
medan magnetiklah yang menimbulkan arus, bukan hanya medan magnet yang konstan.
Fenomena perubahan medan magnet yang menimbulkan arus listrik ini dinamakan
induksi magnetik atau induksi elektromagnetik.
ε= -
N dϕ/ dt
|
(Ishaq,
Mohammad. 2007 :152)
Hukum induksi Faraday
menyatakan bahwa sebuah tegangan gerak elektrik didalam sebuah rangkaian adalah
sama dengan kecepatan perubahan fluks yang melalui rangkaian tersebut. Jika kecepatan
perubahan fluks tersebut dinyatakan dalam weber/sekon, maka tegangan gerak
elektrik dinyatakan dalam volt.
ε=
- dϕB / dt
|
Jika senuah koil terdiri
dari lilitan maka sebuah tegangan gerak lektrik muncul didalam setiap lilitan
dan semua tegangan gerak elektrik dijumlahkan. Apabila koil tersebut dililitkan
dengan begitu erat, lilitan dapat dikatakan menempati daerah yang sama dengan
ruang maka fluks yang melewati setiap lilitan akan sama besarnya. Fluks yang
melewati setiapa lilitan hanya untuk toroida dan solenoida.
(Haliliday,David. 1999
:341).
Untuk menghasilkan
elektromagnetik yang lebih kuat dapat dilakukan dengan cara :
·
Memperbesar kemagnetan inti
elektromagnet
·
Memperbesar jumlah lilitan
kumparan
·
Memperbesar jumlah arus yang
mengalir.
Medan magnet yang
bergerak-gerak tersebut menginduksi beda potensial pada kumparan. Beda
potensial menyebabkan arus listrik mengalir sehingga ggl yang diinduksi pada
kumparan disebut gaya gerak listrik induksi. Menurut hukum Faraday, ggl induksi
dapat diperbesar jika :
·
Gerak magnet dipercepat
·
Daya tarik atau tolak magnet
lebih kuat.
·
Panjang kumparan lebih
panjang dan jumlah lilitan lebih banyak (rapat).
Banyak sedikitnya lilitan
pada kumparan dapat mempengaruhi besar- kecilnya garis gaya magnetik.
(Tim Revisi. 2013 :13-14).
Secara umum, arus listrik
dapat berubah menjadi magnet kareana kekuatan medan magnet bergantung pada kuat
arus yang mengalir. Apabila kuat arus berubah-ubah, maka kuat medan magnet juga
dapat berubah-ubah. Gejala induksi elektromagnet dapat dijelaskan : ketika
magnet digerakkan menjauhi dan mendekati kumparan, jumlah garis gaya magnet
terkurung dalam kumparan yang mengalami perubahan. Arus listrik yang timbul
akibat perubahan garis gaya magnet disebut arus induksi.
(Sulastri, Sri. 2002 :
93-94).
Terjadinya induksi elektromagnetik, yakni :
Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya ke kiri).
Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan.
Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).
Jadi, akibat
perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua
ujung kumparan timbul beda
potensial atau ggl induksi.
Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang
memotong kumparan disebut arus induksi.
Besarnya ggl induksi tergantung pada tiga faktor, yaitu ;
1) banyaknya
lilitan kumparan
2) kecepatan
keluar-masuk magnet dari dan keluar kumparan
3) kuat
magnet batang yang digunakan
Generator
adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi
listrik. Ada dua jenis generator, yaitu :
a. Generator
arus bolak-balik (AC) atau alternator
b. Generator
arus searah (DC)
Perbedaan
antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak pada bentuk
cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus
bolak-balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada generator arus
searah terdapat sebuay cincin yang terbelah di tengahnya (cincin belah atau
komutator). Ggl atau arus induksi pada alternator dapat diperbesar dengan
empat cara :
1) memakai
kumparan dengan lilitan lebih banyak.
2) memakai
magnet yang lebih kuat
3) melilit
kumparan pada inti besi lunak
4) memutar
kumparan lebih cepat
Contoh
generator arus bolak-balik :
- dinamo
sepeda
- generator
AC pembangkit listrik.
Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) dari suatu nilai ke nilai tertentu. Trafo terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak.
Ada dua jenis trafo, yaitu :
1) Trafo
step up (penaik tegangan).
2) Trafo
step down (penurun tegangan).
Kumparan
yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut Elektromagnet. Berbicara
tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik.
Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan. Misalnya ; bila
sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang sedang
dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi
tertentu seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Induksi
Elektromagnetik pada lilitan kawat di penghantar
Kompas
bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa gerakan kompas
seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan magnet yang
dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar.
Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat medan magnet pada elektromagnet :
a. Membuat inti besi pada kumparan.
Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat medan magnet pada elektromagnet :
a. Membuat inti besi pada kumparan.
Cara
ini dilakukan dengan jalan meletakkan sepotong besi di dalam kumparan yang
dialiri listrik. Besi tersebut akan menjadi magnet tidak tetap (buatan
atau remanen). Karena inti besi menjadi magnet, maka inti besi itu akan
menghasilkan medan magnet. Dilain pihak kumparan juga akan menghasilkan medan
magnet pada arah yang sama pada inti besi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari penjumlahan medan
magnet yang dihasilkan oleh besi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan.
b. Menambah jumlah kumparan.
Tiap-tiap
kumparan elektromagnet menghasilkan medan magnet. Dengan penambahan jumlah
kumparan sudah tentu akan memperkuat medan magnet secara keseluruhan. Kuatnya
medan elektromagnet merupakan jumlah dari medan magnet yang dihasilkan oleh
masing-masing lilitan.
c. Memperbesar arus yang mengalir pada kumparan.
Besarnya
arus yang dialirkan pada kumparan berbanding lurus dengan besarnya medan
magnet. Setiap elektron yang mengalir pada penghantar menghasilkan medan
magnet. Dengan demikian medan total tergantung dari banyaknya elektron
yang mengalir setiap detik atau kuat medan total ditentukan oleh besarnya arus
yang mengalir pada kumparan.
Konsep gaya
listrik pertama kali dikemukakan oleh Micheal Fraday yang melakukan penelitian
untuk menemukan faktor yang mempengaruhi besar gaya gerak listrik yang
terinduksi. Beliau menyatakan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu
semakin cepat terjadinya medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar.
Disisi, lain ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi
sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang bergerak melintasi loop
seluas a yang secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai
berikut :
Φ = B.A
cos θ
|
Hukum
induksi Faraday berbunyi : “ gaya gerak listrik yang timbul diantara ujung-
ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks
magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”.