FISIKA EDISI 5 JILID 1
GIANCOLI DOUGLAS C,
JAKARTA : ERLANGGA
2001
Amplitudo semua pegas atau pendulum
yang berayun pada kenyataannya perlahan-lhan berkurang terhadap waktu sampai
osilasi berhenti sama sekali. Grafik khas sebagai simpangan fungsi waktu. Gerak
ini disebut gerak harmonis teredam. Redaman biasanya diakibatkan oleh hambatan
udara atau gesekan internal pada sistem yang berosilasi. Energi yang kemudian
dikeluarkan sebagai sistem energi panas ditunjukkan dengan amplitudo osilasi
berkurang.
x
t
gambar 11-15 gerak harmonis teredam
x C
B
A
t
Kurva A menunjukkan situasi overdamped, dimana peredaman semakin besar
akan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai kesetimbangan. Kurva C menytakan situasi underdamped dimana
sistem melakukan beberapa ayunan sebelum berhehti. Kurva B menyatakan situasi critical damping, dimana kesetimbangan dicapai
dengan cepat. Adapun penerapan dalam fisika yaitu pegas dan pintu penutup
mobil.
Ketika sistem yang
bergetar mulai bergerak, sistem tersebut bergetar dengan frekuensi alamiahnya.
Sistem bisa memiliki gaya eksternalnya yang bekerja padanya, yang memiliki
frekuensi sendir, berarti kita mendapatkan getaran yang dipaksakan. Contoh kita
menarik massa pada pegas di gambar 11-1 bolak-balik dengan frekuensi sebesar f.
Massa kemudian bergetar dengan frekuensi tersebut dari gaya eksternal, bahkan
jika frekuensi ini berbeda dari ferkuensi alamiahnya maka terdapat persamaan :
Ampiltudo sistem osilasi
Frekuensi
Untuk getaran yang dipaksakan,
amplitudo getaran ternyata bergantung pada perbedaan antara f dan fo yang
merupakan maksimum ketika frekuensi gaya eksternal sama denga frekuensi alamiah
sistem yaitu ketika f= fo. Amplitudo bisa menjadi besar ketika frekuensi
penggerak f mendekati frekuensi alamiah, selama peredaman tidak terlalu besar.
Ketika peredaman kecil, penambahan amplitudo dekat f= fo sangat besar. Efek ini
disebut resonansi. Frekuensi
penggetar alami fo dari sebuah sistem disebut frekuensi resonansinya. Penerapan fisikanya yaitu ayunan seperti
ayunan pendulum yang memiliki frekuensi osilasi alami. Contoh singkatnya,
ketika seorang penyanyi satu nada dengan frekuensi yg tpat dan suara
penuh. Maka gelombang suara yang
dikeluarkan bekerja sebagai getaran paksaan pada gelas, resonansi getaran pada
gelas akan dihasilkan cukup besar amplitudonya sehingga gelas melalui batas
elastistasnya dan pecah.
Untuk contoh lainnya : osilasi
dengan amplitudo besar pada jembatan Tacoma Narrow yang disebabkan oleh angin
mengakibatkan keruntuhan (7-11-1940), Runtuhnya jalan bebas california yang
disebabkan oleh gempa bumitahun 1989 dimana dimainkan peran oleh resonansi.
Gelombang dapat bergerak melintasi
jarak yang jauh tetapi medium itu sendiri tidak terbatas. Walaupun gelombang
bukan materi, pola gelombang dapat merambat pada materi. Sebuah gelombang
terdiri dari osilasi yang bergerak tanpa membawa materi bersamanya.
Gelombang membawa energi dari satu
tempat ke tempat lainnya. Gelombang kontinu
atau perodik memiliki sumber berupa gangguan yang kontinu dan berosilasi, yang
sumbernya dalah getaran.
Titik2
tinggi pada gelombang disebut puncak ,sedangkan
yang rendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum
puncak atau kedalaman lembah maksimum yang relatif terhadap tingkat normal.
Jarak antara dua puncak yang berurutan disebut panjang gelombang. Frekuensi
adalah jumlah puncak atau siklus lengkap yang melewati satu titik persatuan
waktu. Periode adalah waktu yang
berlalu antara dua puncak yang berurutan melewati titik yang sama pada ruang. Kecepatan gelombang adalah dimana
puncak gelombang bergerak dan dibedakan dari kecepatan partikel medium itu
sendiri. Sebuah gelombang menempuh jarak satu panjang gelombang dalam satu
periode. Maka kecepatan sama dengan :
Maka,
Kecepatan gelombang bergantung
pada sifat medium dimana ia merambat. Kecepatan pada gelombang tali yang
terentang misalnya pada tegangan tali dan pada masa tali persatuan panjang
untuk gelombang dengan amplitudo yang kecil ,maka didapatkan persamaan :
Maka,
Makin besar massa persatuan
panjang makin besar inersia yang dimiliki tali dan makin lambat gelombang yang
merambat. Gelombang longitudional dibentuk pada pegas yang terentang secara
bergantian menekan dan merengankan satu ujung. Rapatan adalah daerah dimana kumparan- kumparan mendekat selama
sesaat. Sedangkan, renggangan adalah
daerah dimana kumparan- kumparan menjauh selama sesaat. Rapatn dan renggangan berhubungan
langsung denga puncak dan lembah gelombang. Salah satu contoh penting dari
gelombang longitudional adalah gelombang suara di udara. Drum yang bergetar,
misalnya secara bergantian menekan dan menipiskan udara, menghasilkan gelombang
longitudional yang merambat di udara.
Sedangkan, pada gelombang
transversal, setiap bagiam medium dimana gelombang longitudional lewat,
berisolasi pada jarak yang pendek dan gelombang itu sendiri dapat menempuh
jarak yang jauh. Kecepatan gelombang longitudional hampir sama dengan kecepatan
gelombang tansversal pada tali.
FISIKA EDISI KE-3 JILID 1
DAVID HALLIDAY AND ROBERT RESNICK
JAKARTA : ERLANGGA, 1994.
Beberapa gelombang bukanlah
gelombang longitudional atau transversal murni. Misalnya, gelombang pada
permukaan air, partikel air bergerak ke atas- bawah dan ke belakang- depan yang
membuat jejak jalan eliptis sewaktu gelombang air bergerak. Gelombang-
gelombang dapat diklasifikasikan berdimensi satu, berdimensi dua, dan
berdimensi tiga sesuai banyaknya dimensi didalam gelombang yang mana gelombang
tersebut menjalarkan tenaga. Gelombang- gelombang juga dapat diklasifikasikan
lenih jauh menurut sifat partikel materi selama waktu penjalan gelombang. Kasus
khusus yang paling sederhana di gelombang periodik yaitu pada gelombang
harmonik sederhana.
Sebuah tali yang membentuk gelombang transversal yang sedang
berjalan di renggangkan sepanjang arah x dengan t = 0, maka dapat dinyatakan :
y = f (x) t
= 0
jika gelombang tersebut berjalan dengan jarak ke kanan dengan
waktu t dan kecepatan pada gelombang dianggap konstan maka vt dapat dinyatakan
:
y= f ( x- vt) t= t
Gambar 19.3
(a) bentuk gelombang direnggangkan dengan t=0. (b) gelombang berjalan kekanan
dengan t =t.
Sehingga
diperoleh kecepatan fase dari gelombang berjalan ke arah kanan mengharuskan
bahwa :
X – vt = konstan
Misal
gelombang sepanjang tali dengan waktu t
= 0 diberikan oleh :
y = ym sin . X
maka dengan bertambahnya waktu dengan
kecepatan sebesar V berjalan ke arah kanan, didapatkan persamaan :
y = ym sin .
(X – vt)
perioda adalah waktu yang
dibutuhkan untuk gelombang berjalan sejauh satu panjang gelombang , sehingga :
= v T
Sedangkan untuk
mendefinisikan dua kuantitas yakni, bilangan gelombang dan frekuensi sudut.
Adapun kuantitas-kuantitas tersebut yang diberikan oleh :
y = ym sin ( X – t),
dari
k = atau w=
sehingga didapatkan persamaan
gelombang (arah x ), yaitu :
y = ym sin (kx - wt) (arah x positif )
y = ym sin (kx + wt) (arah x negatif )
Untuk deret gelombang sinusioda yang berjalan kearah kanan
adalah :
y = ym sin (kx - wt - f) (arah x
positif )
Jika terjadi pergeseran di x = 0 dan t = 0 adalah ym,
dimana f adalah konstanta fase akan diperoleh :
y = ym sin (wt - f) (f = - 900)
y = ym sin (wt + f) (f = 900)
Dari kenyataan eksprimental bahwa gelombang- gelombang bereaksi
tidak tergantung terhadap satu sama lainnya berarti bahwa pergeseran suatu
partikel pada suatu waktu yang diberikan adalah sama dengan jumlah yang
diberikan oleh pergeseran- pergeseran pada masing- masing gelombang. Proses
penambahan vektor dari pergeseran- pergeseran sebuah partikel dinamakan superposisi (superposition). Aksi
dari superposisi sebuah gelombang dapat ditunjukkan dengan contoh seperti
gelombang- gelombang radio dari banyak frekuensi yang lewat melalui sebuah
antena radio.
Ternyata seperti yang diperlihatkan ahli matematika Prancis J.
Fourier (1768- 1830), apa yang di perlukan untuk membangun bentuk umum suatu
gelombang periodik adalah gelombang- gelombang harmonik sederhana. Fourier
memperlihatkan bahwa setiap gerak periodik dari sebuah partikel dapat
dinyatakan sebagai sebuah gabungan gerak- gerak harmonik sederhana. Jika y (t)
menyatakan gerak sebuah sumber gelombang yang memiliki perioda T, maka dapat
dianalisis sbb:
Sebuah gelombang yang dihasilkan di sebuah ujung tali yang
direnggangkan dapat mengubah bentuknya sewaktu denyut gelombang tersebut
berjalan disepanjang tali. Walaupun masing-masing gelombang tersebut berjalan
tanpa mengubah bentuknya, namun laju gelombang setiap komponen berbeda untuk
setiap frekuensi/ panjang gelombang. Fenomena disebut dispersi dan medium
tersebut dinamakan dispersif. Contoh situasi yang tak dispersif yaitu gelombang
mekanis yang dijalarkan sepanjang tali ideal yang direnggangkan dan gelombang
elektromagnetic yang dijalarkan melalui vakum. Frekuensi sebuah gelombang
secara alamiahnya ditentukan oleh frekuensi sumbernya. Laju gelombang dari
sebuah medium ditentukan oleh sifat- sifat medium. Sekali frekuensi u dan laju v dari sebuah gelombang maka
panjang gelombang yang sudah ditetapkan u = 1/T dari persamaan sbb
: n sbb :
No comments:
Post a Comment